AN NISAA` (WANITA)
MUQADDIMAH
Surat An Nisaa` yang terdiri  dari 176 ayat itu, adalah surat Madaniyyah yang terpanjang sesudah  surat Al Baqarah.
Dinamakan An Nisaa` karena dalam surat ini  banyak dibicarakan hal-hal yang berhubungan dengan wanita serta  merupakan surat yang paling membicarakan hal itu dibanding dengan  surat-surat yang lain. Surat yang lain banyak juga yang membicarakan  tentang hal wanita ialah surat Ath Thalaq. Dalam hubungan ini biasa  disebut surat An Nisaa` dengan sebutan: `Surat An Nisaa` Al Kubraa`  (surat An Nisaa` yang besar), sedang surat Ath Thalaq disebut dengan  sebutan: `Surat An Nisaa` Ash Shughraa` (surat An Nisaa` yang kecil).
Pokok-pokok  isinya, ialah :
1. Keimanan :
Syirik (dosa yang paling  besar); akibat kekafiran di hari kemudian.
2. Hukum-hukum :
Kewajiban  para washi dan para wali; hukum poligami; mas kawin; memakan harta anak  yatim dan orang-orang yang tak dapat mengurus hartanya; pokok-pokok  hukum warisan; perbuatan-perbuatan keji dan hukumannya, wanita-wanita  yang haram dikawini; hukum-hukum mengawini budak wanita; larangan  memakan harta secara bathil; hukum syiqaq dan nusyuq; kesucian lahir  batin dalam sembahyang; hukum suaka; hukum membunuh seorang Islam;  shalat khauf; larangan melontarkan ucapan-ucapan buruk; masalah pusaka  kalalah.
3. Kisah-kisah :
Kisah-kisah tentang Nabi Musa  a.s. dan pengikut-pengikutnya.
4. Dan lain-lain :
Asal  manusia adalah satu; keharusan menjauhi adat-adat zaman jahiliyah dalam  perlakuan terhadap wanita; norma-norma bergaul dengan isteri; hak  seseorang sesuai dengan kewajibannya; perlakuan ahli kitab terhadap  kitab-kitab yang diturunkan kepadanya; dasar-dasar pemerintahan; cara  mengadili perkara; keharusan siap-siaga terhadap musuh; sikap-sikap  orang munafik dalam menghadapi peperangan; berperang di jalan Alllah  adalah kewajiban tiap-tiap mukallaf; norma dan adab dalam peperangan;  cara menghadapi orang-orang munafik; derajat orang-orang yang berjihad.
AN  NISAA` (WANITA)
SURAT KE 4 : 176 ayat.
(4:1) Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah  menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya  Allah menciptakan  isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan  laki-laki  dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan  (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain , dan  (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga  dan mengawasi kamu.
(4:2) Dan berikanlah kepada anak-anak yatim  (yang sudah balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan  yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu.  Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa  yang besar.
(4:3) Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku  adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu  mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi :  dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku  adil , maka (kawinilah) seorang saja , atau budak-budak yang kamu  miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat  aniaya.
(4:4) Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang  kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan . Kemudian jika  mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang  hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang  sedap lagi baik akibatnya.
(4:5) Dan janganlah kamu serahkan  kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya , harta (mereka yang ada  dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah  mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada  mereka kata-kata yang baik.
(4:6) Dan ujilah  anak yatim itu  sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu  mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada  mereka harta-hartanya. Dan janganlah kamu makan harta anak yatim lebih  dari batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa  (membelanjakannya) sebelum mereka dewasa. Barang siapa (di antara  pemelihara itu) mampu, maka hendaklah ia menahan diri (dari memakan  harta anak yatim itu) dan barangsiapa yang miskin, maka bolehlah ia  makan harta itu menurut yang patut. Kemudian apabila kamu menyerahkan  harta kepada mereka, maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi (tentang  penyerahan itu) bagi mereka. Dan cukuplah Allah sebagai Pengawas (atas  persaksian itu).
(4:7) Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari  harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak  bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, baik  sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan.
(4:8)  Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat , anak yatim dan orang  miskin, maka berilah mereka dari harta itu  (sekedarnya) dan ucapkanlah  kepada mereka perkataan yang baik.
(4:9) Dan hendaklah takut  kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka  anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)  mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan  hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
(4:10)  Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim,  sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk  ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).
(4:11) Allah  mensyari`atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu.  Yaitu : bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua orang anak  perempuan ; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua , maka  bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak  perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separo harta. Dan untuk  dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang  ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang  meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja),  maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai  beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian  tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan)  sesudah dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu  tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak)  manfa`atnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah  Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
(4:12) Dan bagimu  (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh  isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak. Jika isteri-isterimu  itu mempunyai anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta yang  ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan)  seduah dibayar hutangnya. Para isteri memperoleh seperempat harta yang  kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai  anak, maka para isteri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu  tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah  dibayar hutang-hutangmu. Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun  perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak,  tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang  saudara perempuan (seibu saja), maka bagi masing-masing dari kedua jenis  saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara seibu itu  lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu,  sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar  hutangnya dengan tidak memberi mudharat (kepada ahli waris) . (Allah  menetapkan yang demikian itu sebagai) syari`at yang benar-benar dari  Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun.
(4:13)  (Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah.  Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya  kedalam syurga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka  kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar.
(4:14) Dan  barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar  ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka  sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan.
(4:15)  Dan (terhadap) para wanita yang mengerjakan perbuatan keji , hendaklah  ada empat orang saksi diantara kamu (yang menyaksikannya). Kemudian  apabila mereka telah memberi persaksian, maka kurunglah mereka  (wanita-wanita itu) dalam rumah sampai mereka menemui ajalnya, atau  sampai Allah memberi jalan lain kepadanya .
(4:16) Dan terhadap  dua orang yang melakukan perbuatan keji di antara kamu, maka berilah  hukuman kepada keduanya, kemudian jika keduanya bertaubat dan  memperbaiki diri, maka biarkanlah mereka. Sesungguhnya Allah Maha  Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
(4:17) Sesungguhnya taubat  di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan  kejahatan lantaran kejahilan , yang kemudian mereka bertaubat dengan  segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha  Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
(4:18) Dan tidaklah taubat itu  diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga  apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia  mengatakan : `Sesungguhnya saya bertaubat sekarang`. Dan tidak (pula  diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran.  Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.
(4:19)  Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita  dengan jalan paksa  dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak  mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya,  terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata . Dan  bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai  mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu,  padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.
(4:20) Dan  jika kamu ingin mengganti isterimu dengan isteri yang lain , sedang  kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang  banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali dari padanya barang  sedikitpun. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan  yang dusta dan dengan (menanggung) dosa yang nyata?
(4:21)  Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah  bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-isteri. Dan mereka  (isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat.
(4:22)  Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh  ayahmu, terkecuali pada masa yang telah lampau. Sesungguhnya perbuatan  itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh).
(4:23)  Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan ;  saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang  perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan  dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari  saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara  perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu  yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi  jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan),  maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu)  isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam  perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi  pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(4:24)  dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali  budak-budak yang kamu miliki  (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai  ketetapan-Nya atas kamu. Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian   (yaitu) mencari isteri-isteri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk  berzina. Maka isteri-isteri yang telah kamu ni`mati (campuri) di antara  mereka, berikanlah kepada mereka maharnya (dengan sempurna), sebagai  suatu kewajiban; dan tiadalah mengapa bagi kamu terhadap sesuatu yang  kamu telah saling merelakannya, sesudah menentukan mahar itu .  Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
(4:25)  Dan barangsiapa diantara kamu (orang merdeka) yang tidak cukup  perbelanjaannya untuk mengawini wanita merdeka lagi beriman, ia boleh  mengawini wanita yang beriman, dari budak-budak yang kamu miliki. Allah  mengetahui keimananmu; sebahagian kamu adalah dari sebahagian yang lain ,  karena itu kawinilah mereka dengan seizin tuan mereka, dan berilah  maskawin mereka menurut yang patut, sedang merekapun wanita-wanita yang  memelihara diri, bukan pezina dan bukan (pula) wanita yang mengambil  laki-laki lain sebagai piaraannya; dan apabila mereka telah menjaga diri  dengan kawin, kemudian mereka melakukan perbuatan yang keji (zina),  maka atas mereka separo hukuman dari hukuman wanita-wanita merdeka yang  bersuami. (Kebolehan mengawini budak) itu, adalah bagi orang-orang yang  takut kepada kemasyakatan menjaga diri (dari perbuatan zina) di antara  kamu, dan kesabaran itu lebih baik bagimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi  Maha Penyayang.
(4:26) Allah hendak menerangkan (hukum  syari`at-Nya) kepadamu, dan menunjukimu kepada jalan-jalan orang yang  sebelum kamu (para nabi dan shalihin) dan (hendak) menerima taubatmu.  Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
(4:27) Dan Allah  hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa  nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari  kebenaran).
(4:28) Allah hendak memberikan keringanan kepadamu ,  dan manusia dijadikan bersifat lemah.
(4:29) Hai orang-orang yang  beriman, janganlah kami saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang  batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka  sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu ;  sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.
(4:30) Dan  barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami  kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah  bagi Allah.
(4:31) Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara  dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus  kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke  tempat yang mulia (surga).
(4:32) Dan janganlah kamu iri hati  terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak  dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian  dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada  bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah  sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala  sesuatu.
(4:33) Bagi tiap-tiap harta peninggalan dari harta yang  ditinggalkan ibu bapak dan karib kerabat, Kami jadikan  pewaris-pewarisnya . Dan (jika ada) orang-orang yang kamu telah  bersumpah setia dengan mereka, maka berilah kepada mereka bahagiannya.  Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu.
(4:34) Kaum  laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah  melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain  (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari  harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang ta`at kepada  Allah lagi memelihara diri  ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah  telah memelihara (mereka) . Wanita-wanita yang kamu khawatirkan  nusyuznya , maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat  tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka  janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya . Sesungguhnya  Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
(4:35) Dan jika kamu  khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang  hakam  dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga  perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan,  niscaya Allah memberi taufik kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah  Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
(4:36) Sembahlah Allah dan  janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat  baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim,  orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh , dan  teman sejawat, ibnu sabil  dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak  menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,
(4:37)  (yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir,  dan menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka.  Dan Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir  siksa yang  menghinakan.
(4:38) Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan  harta-harta mereka karena riya  kepada manusia, dan orang-orang yang  tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barangsiapa yang  mengambil syaitan itu menjadi temannya, maka syaitan itu adalah teman  yang seburuk-buruknya.
(4:39) Apakah kemudharatannya bagi mereka,  kalau mereka beriman kepada Allah dan hari kemudian dan menafkahkan  sebahagian rezki yang telah diberikan Allah kepada mereka? Dan adalah  Allah Maha Mengetahui keadaan mereka.
(4:40) Sesungguhnya Allah  tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada  kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan  memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar .
(4:41) Maka  bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan  seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu  (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu ).
(4:42)  Di hari itu orang-orang kafir dan orang-orang yang mendurhakai rasul,  ingin supaya mereka disamaratakan dengan tanah , dan mereka tidak dapat  menyembunyikan (dari Allah) sesuatu kejadianpun.
(4:43) Hai  orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam  keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan  pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub , terkecuali  sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang  dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah  menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka  bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan  tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema`af lagi Maha Pengampun.
(4:44)  Apakah kamu tidak melihat orang-orang yang telah diberi bahagian dari  Al Kitab (Taurat)? Mereka membeli (memilih) kesesatan (dengan petunjuk)  dan mereka bermaksud supaya kamu tersesat (menyimpang) dari jalan (yang  benar).
(4:45) Dan Allah lebih mengetahui (dari pada kamu)  tentang musuh-musuhmu. Dan cukuplah Allah menjadi Pelindung (bagimu).  Dan cukuplah Allah menjadi Penolong (bagimu).
(4:46) Yaitu  orang-orang Yahudi, mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya .  Mereka berkata : `Kami mendengar`, tetapi kami tidak mau menurutinya .  Dan (mereka mengatakan pula) : `Dengarlah` sedang kamu sebenarnya tidak  mendengar apa-apa . Dan (mereka mengatakan) : `Raa`ina` , dengan  memutar-mutar lidahnya dan mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan:  `Kami mendengar dan menurut, dan dengarlah, dan perhatikanlah kami`,  tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, akan tetapi Allah  mengutuk mereka, karena kekafiran mereka. Mereka tidak beriman kecuali  iman yang sangat tipis.
(4:47) Hai orang-orang yang telah diberi  Al Kitab, berimanlah kamu kepada apa yang telah Kami turunkan (Al  Qur`an) yang membenarkan Kitab yang ada pada kamu sebelum Kami mengubah  muka (mu), lalu Kami putarkan ke belakang  atau Kami kutuki mereka  sebagaimana Kami telah mengutuki orang-orang (yang berbuat ma`siat) pada  hari Sabtu . Dan ketetapan Allah pasti berlaku.
(4:48)  Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni  segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang  dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia  telah berbuat dosa yang besar.
(4:49) Apakah kamu tidak  memperhatikan orang yang menganggap dirinya bersih ?  Sebenarnya Allah  membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya dan mereka tidak aniaya  sedikitpun.
(4:50) Perhatikanlah, betapakah mereka mengada-adakan  dusta terhadap Allah ? Dan cukuplah perbuatan itu menjadi dosa yang  nyata (bagi mereka).
(4:51) Apakah kamu tidak memperhatikan  orang-orang yang diberi bahagian dari Al kitab ? Mereka percaya kepada  jibt dan thaghut , dan mengatakan kepada orang-orang Kafir (musyrik  Mekah), bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang  beriman.
(4:52) Mereka itulah orang yang dikutuki Allah.  Barangsiapa yang dikutuki Allah, niscaya kamu sekali-kali tidak akan  memperoleh penolong baginya.
(4:53) Ataukah ada bagi mereka  bahagian dari kerajaan (kekuasaan) ? Kendatipun ada, mereka tidak akan  memberikan sedikitpun (kebajikan) kepada manusia .
(4:54) ataukah  mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia  yang Allah  telah berikan kepadanya ? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan  Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya  kerajaan yang besar.
(4:55) Maka di antara mereka (orang-orang  yang dengki itu), ada orang-orang yang beriman kepadanya, dan di antara  mereka ada orang-orang yang menghalangi (manusia) dari beriman  kepadanya. Dan cukuplah (bagi mereka) Jahannam yang menyala-nyala  apinya.
(4:56) Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada  ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap  kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang  lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi  Maha Bijaksana.
(4:57) Dan orang-orang yang beriman dan  mengerjakan amalan-amalan yang shaleh, kelak akan Kami masukkan mereka  ke dalam surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai; kekal mereka di  dalamnya; mereka di dalamnya mempunyai isteri-isteri yang suci, dan Kami  masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman.
(4:58)  Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak  menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara  manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi  pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha  Mendengar lagi Maha Melihat.
(4:59) Hai orang-orang yang beriman,  ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara  kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka  kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur`an) dan Rasul (sunnahnya), jika  kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian  itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
(4:60) Apakah  kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman  kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan  sebelum kamu ? Mereka hendak berhakim kepada thaghut , padahal mereka  telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud  menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.
(4:61)  Apabila dikatakan kepada mereka : `Marilah kamu (tunduk) kepada hukum  yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul`, niscaya kamu lihat  orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari  (mendekati) kamu.
(4:62) Maka bagaimanakah halnya apabila mereka  (orang-orang munafik) ditimpa sesuatu musibah disebabkan perbuatan  tangan mereka sendiri, kemudian mereka datang kepadamu sambil bersumpah :  `Demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki selain penyelesaian  yang baik dan perdamaian yang sempurna`.
(4:63) Mereka itu adalah  orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena  itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan  katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka.
(4:64)  Dan Kami tidak mengutus seseorang rasul melainkan untuk dita`ati dengan  seizin Allah. Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya   datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun  memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha  Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
(4:65) Maka demi Tuhanmu,  mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu  hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak  merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu  berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.
(4:66) Dan  sesungguhnya kalau Kami perintahkan kepada mereka : `Bunuhlah dirimu  atau keluarlah kamu dari kampungmu`, niscaya mereka tidak akan  melakukannya kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan sesungguhnya kalau  mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal  yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman  mereka),
(4:67) dan kalau demikian, pasti Kami berikan kepada  mereka pahala yang besar dari sisi Kami,
(4:68) dan pasti Kami  tunjuki mereka kepada jalan yang lurus.
(4:69) Dan barangsiapa  yang menta`ati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan  orang-orang yang dianugerahi ni`mat oleh Allah, yaitu : Nabi-nabi, para  shiddiiqiin , orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan  mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.
(4:70) Yang demikian itu  adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui.
(4:71)  Hai orang-orang yang beriman, bersiap siagalah kamu, dan majulah (ke  medan pertempuran) berkelompok-kelompok, atau majulah bersama-sama !
(4:72)  Dan sesungguhnya di antara kamu ada orang yang sangat berlambat-lambat  (ke medan pertempuran) . Maka jika kamu ditimpa musibah ia berkata :  `Sesungguhnya Tuhan telah menganugerahkan ni`mat kepada saya karena saya  tidak ikut berperang bersama mereka.
(4:73) Dan sungguh jika  kamu beroleh karunia (kemenangan) dari Allah, tentulah dia mengatakan  seolah-oleh belum pernah ada hubungan kasih sayang antara kamu dengan  dia : `Wahai kiranya saya ada bersama-sama mereka, tentu saya mendapat  kemenangan yang besar (pula)`.
(4:74) Karena itu hendaklah  orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat   berperang di jalan Allah. Barangsiapa yang berperang di jalan Allah,  lalu gugur atau memperoleh kemenangan maka kelak akan Kami berikan  kepadanya pahala yang besar.
(4:75) Mengapa kamu tidak mau  berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik  laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdo`a : `Ya  Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim  penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah  kami penolong dari sisi Engkau !`.
(4:76) Orang-orang yang  beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang  di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena  sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.
(4:77) Tidakkah  kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka : `Tahanlah  tanganmu (dari berperang), dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat  !` Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebahagian dari  mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti  takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka  berkata: `Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami ?  Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami  sampai kepada beberapa waktu lagi ?` Katakanlah : `Kesenangan di dunia  ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang  bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun .
(4:78) Di  mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu  di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh  kebaikan , mereka mengatakan : `Ini adalah dari sisi Allah`, dan kalau  mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan : `Ini (datangnya) dari  sisi kamu (Muhammad)`. Katakanlah : `Semuanya (datang) dari sisi  Allah`. Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak  memahami pembicaraan  sedikitpun ?
(4:79) Apa saja ni`mat yang  kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu,  maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul  kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.
(4:80)  Barangsiapa yang menta`ati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menta`ati  Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari keta`atan itu), maka Kami  tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka .
(4:81)  Dan mereka (orang-orang munafik) mengatakan : `(Kewajiban kami hanyalah)  ta`at`. Tetapi apabila mereka telah pergi dari sisimu, sebahagian dari  mereka mengatur siasat di malam hari (mengambil keputusan) lain dari  yang telah mereka katakan tadi. Allah menulis siasat yang mereka atur di  malam hari itu, maka berpalinglah kamu dari mereka dan tawakallah  kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi Pelindung.
(4:82) Maka  apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur`an ? Kalau kiranya Al Qur`an  itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang  banyak di dalamnya.
(4:83) Dan apabila datang kepada mereka suatu  berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya.  Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri  di antara  mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan  dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri) . Kalau tidaklah  karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut  syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu).
(4:84) Maka  berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan  dengan kewajiban kamu sendiri . Kobarkanlah semangat para mu`min (untuk  berperang). Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang yang kafir  itu. Allah amat besar kekuatan dan amat keras siksaan(Nya).
(4:85)  Barangsiapa yang memberikan syafa`at yang baik , niscaya ia akan  memperoleh bahagian (pahala) dari padanya. Dan barangsiapa memberi  syafa`at yang buruk , niscaya ia akan memikul bahagian (dosa) dari  padanya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
(4:86) Apabila  kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah  penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah  penghormatan itu (dengan yang serupa) . Sesungguhnya Allah  memperhitungankan segala sesuatu.
(4:87) Allah, tidak ada Tuhan  (yang berhak disembah) selain Dia. Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan  kamu di hari kiamat, yang tidak ada keraguan terjadinya. Dan siapakah  orang yang lebih benar perkataan(nya) dari pada Allah?
(4:88)  Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan  dalam (menghadapi)  orang-orang munafik, padahal Allah telah membalikkan mereka kepada  kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri ? Apakah kamu bermaksud  memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah ?  Barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan  jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya.
(4:89) Mereka ingin  supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu  kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara  mereka penolong-penolong(mu), hingga mereka berhijrah pada jalan Allah.  Maka jika mereka berpaling , tawan dan bunuhlah mereka di mana saja  kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka  menjadi pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong,
(4:90)  kecuali orang-orang yang meminta perlindungan kepada sesuatu kaum, yang  antara kamu dan kaum itu telah ada perjanjian (damai)  atau orang-orang  yang datang kepada kamu sedang hati mereka merasa keberatan untuk  memerangi kamu dan memerangi kaumnya . Kalau Allah menghendaki, tentu  Dia memberi kekuasaan kepada mereka terhadap kamu, lalu pastilah mereka  memerangimu. tetapi jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangi  kamu serta mengemukakan perdamaian kepadamu  maka Allah tidak memberi  jalan bagimu (untuk menawan dan membunuh) mereka.
(4:91) Kelak  kamu akan dapati (golongan-golongan) yang lain, yang bermaksud supaya  mereka aman dari pada kamu dan aman (pula) dari kaumnya. Setiap mereka  diajak kembali kepada fitnah (syirik), merekapun terjun kedalamnya.  Karena itu jika mereka tidak membiarkan kamu dan (tidak) mau  mengemukakan perdamaian kepadamu, serta (tidak) menahan tangan mereka  (dari memerangimu), maka tawanlah mereka dan bunuhlah mereka dan  merekalah orang-orang yang Kami berikan kepadamu alasan yang nyata  (untuk menawan dan membunuh) mereka.
(4:92) Dan tidak layak bagi  seorang mu`min membunuh seorang mu`min (yang lain), kecuali karena  tersalah (tidak sengaja) , dan barangsiapa membunuh seorang mu`min  karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang  beriman serta membayar diat  yang diserahkan kepada keluarganya (si  terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah . Jika  ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara  mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang  diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba  sahaya yang beriman. Barangsiapa yang tidak memperolehnya , maka  hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut untuk  penerimaan taubat dari pada Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi  Maha Bijaksana.
(4:93) Dan barangsiapa yang membunuh seorang  mu`min dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di  dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan  azab yang besar baginya.
(4:94) Hai orang-orang yang beriman,  apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah dan  janganlah kamu mengatakan kepada orang yang  mengucapkan `salam`  kepadamu : `Kamu bukan seorang mu`min` (lalu kamu membunuhnya), dengan  maksud mencari harta benda kehidupan di dunia, karena di sisi Allah ada  harta yang banyak. Begitu jugalah keadaan kamu dahulu , lalu Allah  menganugerahkan ni`mat-Nya atas kamu, maka telitilah. Sesungguhnya Allah  Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(4:95) Tidaklah sama  antara mu`min yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak  mempunyai `uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan  harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad  dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk  satu derajat.  Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga)  dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk   dengan pahala yang besar,
(4:96) (yaitu) beberapa derajat dari  pada-Nya, ampunan serta rahmat. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi  Maha Penyayang.
(4:97) Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan  malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri , (kepada mereka)  malaikat bertanya : `Dalam keadaan bagaimana kamu ini?`. Mereka menjawab  : `Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)`. Para  malaikat berkata : `Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat  berhijrah di bumi itu?`. Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan  Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali,
(4:98) kecuali mereka  yang tertindas baik laki-laki atau wanita ataupun anak-anak yang tidak  mampu berdaya upaya dan tidak mengetahui jalan (untuk hijrah),
(4:99)  mereka itu, mudah-mudahan Allah mema`afkannya. Dan adalah Allah Maha  Pema`af lagi Maha Pengampun.
(4:100) Barangsiapa berhijrah di  jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah  yang luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan  maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian  menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah  tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha  Penyayang.
(4:101) Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka  tidaklah mengapa kamu men-qashar  sembahyang(mu), jika kamu takut  diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah  musuh yang nyata bagimu.
(4:102) Dan apabila kamu berada di  tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat  bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri  (shalat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang  shalat besertamu) sujud (telah menyempurnakan seraka`at) , maka  hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan  hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersembahyang, lalu  bersembahyanglah mereka denganmu , dan hendaklah mereka bersiap siaga  dan menyandang senjata. Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah  terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan  sekaligus. Dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika  kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau karena kamu memang  sakit; dan siap siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan azab  yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu .
(4:103) Maka  apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu  berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu  telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa).  Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas  orang-orang yang beriman.
(4:104) Janganlah kamu berhati lemah  dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka  sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu  menderitanya, sedang kamu mengharap dari pada Allah apa yang tidak  mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
(4:105)  Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa  kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah  Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang  yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat ,
(4:106)  dan mohonlah ampun kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi  Maha Penyayang.
(4:107) Dan janganlah kamu berdebat (untuk  membela) orang-orang yang mengkhianati dirinya. Sesungguhnya Allah tidak  menyukai orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa,
(4:108)  mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari  Allah, padahal Allah beserta mereka, ketika pada suatu malam mereka  menetapkan keputusan rahasia yang Allah tidak redlai. Dan adalah Allah  Maha Meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang mereka kerjakan.
(4:109)  Beginilah kamu, kamu sekalian adalah orang-orang yang berdebat untuk  (membela) mereka dalam kehidupan dunia ini. Maka siapakah yang akan  mendebat Allah untuk (membela) mereka pada hari kiamat? Atau siapakah  yang menjadi pelindung mereka (terhadap siksa Allah)?
(4:110) Dan  barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian  ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun  lagi Maha Penyayang.
(4:111) Barangsiapa yang mengerjakan dosa,  maka sesungguhnya ia mengerjakannya untuk (kemudharatan) dirinya  sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
(4:112)  Dan barangsiapa yang mengerjakan kesalahan atau dosa, kemudian  dituduhkannya kepada orang yang tidak bersalah, maka sesungguhnya ia  telah berbuat suatu kebohongan dan dosa yang nyata.
(4:113)  Sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, tentulah  segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. Tetapi  mereka tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak  dapat membahayakanmu sedikitpun kepadamu. Dan (juga karena) Allah telah  menurunkan Kitab dan hikmah kepadamu, dan telah mengajarkan kepadamu apa  yang belum kamu ketahui. Dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu.
(4:114)  Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali  bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau  berbuat ma`ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan  barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, maka  kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.
(4:115) Dan  barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan  mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu`min, Kami biarkan ia  leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu  dan Kami masukkan  ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.
(4:116)  Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu)  dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang  dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan  Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.
(4:117)  Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala , dan  (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah  syaitan yang durhaka,
(4:118) yang dila`nati Allah dan syaitan  itu mengatakan : `Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba  Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya) ,
(4:119) dan  aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan  angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong  telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya ,  dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar  mereka merubahnya `. Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi  pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang  nyata.
(4:120) Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka  dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu  tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka.
(4:121)  Mereka itu tempatnya Jahannam dan mereka tidak memperoleh tempat lari  dari padanya.
(4:122) Orang-orang yang beriman dan mengerjakan  amalan saleh, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir  sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.  Allah telah membuat suatu janji yang benar. Dan siapakah yang lebih  benar perkataannya dari pada Allah ?
(4:123) (Pahala dari Allah)  itu bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong  dan tidak (pula) menurut  angan-angan Ahli Kitab. Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya  akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat  pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah.
(4:124)  Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun  wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam  surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun.
(4:125) Dan  siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas  menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan,  dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus ? Dan Allah mengambil Ibrahim  menjadi kesayanganNya.
(4:126) Kepunyaan Allah-lah apa yang di  langit dan apa yang di bumi, dan adalah (pengetahuan) Allah Maha  Meliputi segala sesuatu.
(4:127) Dan mereka minta fatwa kepadamu  tentang para wanita. Katakanlah : `Allah memberi fatwa kepadamu tentang  mereka, dan apa yang dibacakan kepadamu dalam Al Qur`an  (juga  memfatwakan) tentang para wanita yatim yang kamu tidak memberikan kepada  mereka apa  yang ditetapkan untuk mereka, sedang kamu ingin mengawini  mereka  dan tentang anak-anak yang masih dipandang lemah. Dan (Allah  menyuruh kamu) supaya kamu mengurus anak-anak yatim secara adil. Dan  kebajikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah adalah  Maha Mengetahuinya.
(4:128) Dan jika seorang wanita khawatir akan  nusyuz  atau sikap tidak acuh dari suaminya, maka tidak mengapa bagi  keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya , dan perdamaian  itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya  kikir . Dan jika kamu bergaul dengan isterimu secara baik dan memelihara  dirimu (dari nusyuz dan sikap tak acuh), maka sesungguhnya Allah adalah  Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(4:129) Dan kamu  sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri-isteri(mu),  walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu  terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang  lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara  diri (dari kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi  Maha Penyayang.
(4:130) Jika keduanya bercerai, maka Allah akan  memberi kecukupan kepada masing-masingnya dari limpahan karunia-Nya. Dan  adalah Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Bijaksana.
(4:131)  Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi, dan  sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab  sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah. Tetapi  jika kamu kafir maka (ketahuilah), sesungguhnya apa yang di langit dan  apa yang di bumi hanyalah kepunyaan Allah  dan Allah Maha Kaya dan Maha  Terpuji.
(4:132) Dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan  apa yang di bumi. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.
(4:133) Jika  Allah menghendaki, niscaya Dia musnahkan kamu wahai manusia, dan Dia  datangkan umat yang lain (sebagai penggantimu). Dan adalah Allah Maha  Kuasa berbuat demikian.
(4:134) Barangsiapa yang menghendaki  pahala di dunia saja (maka ia merugi), karena di sisi Allah ada pahala  dunia dan akhirat. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
(4:135)  Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar  penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu  sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia  kaya ataupun miskin,  maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti  hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar  balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah  adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.
(4:136)  Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan  Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta  kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada  Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari  kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.
(4:137)  Sesungguhnya orang-orang yang beriman kemudian kafir, kemudian beriman  (pula), kamudian kafir lagi, kemudian bertambah kekafirannya , maka  sekali-kali Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka, dan tidak  (pula) menunjuki mereka kepada jalan yang lurus.
(4:138)  Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat  siksaan yang pedih,
(4:139) (yaitu) orang-orang yang mengambil  orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan  orang-orang mu`min. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir  itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah.
(4:140)  Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al  Qur`an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan  diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk  beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena  sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan  mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik  dan orang-orang kafir di dalam Jahannam,
(4:141) (yaitu)  orang-orang yang menunggu-nunggu (peristiwa) yang akan terjadi pada  dirimu (hai orang-orang mu`min). Maka jika terjadi bagimu kemenangan  dari Allah mereka berkata : `Bukankah kami (turut berperang) beserta  kamu ?` Dan jika orang-orang kafir mendapat keberuntungan (kemenangan)  mereka berkata : `Bukankah kami turut memenangkanmu , dan membela kamu  dari orang-orang mu`min?` Maka Allah akan memberi keputusan di antara  kamu di hari kiamat dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan  kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman.
(4:142)  Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan  membalas tipuan mereka . Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka  berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya  (dengan shalat) di hadapan  manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali .
(4:143)  Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir):  tidak masuk kepada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula)  kepada golongan itu (orang-orang kafir) , maka kamu sekali-kali tidak  akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya.
(4:144) Hai  orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir  menjadi wali  dengan meninggalkan orang-orang mu`min. Inginkah kamu  mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)?
(4:145)  Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang  paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat  seorang penolongpun bagi mereka.
(4:146) Kecuali orang-orang yang  taubat dan mengadakan perbaikan  dan berpegang teguh pada (agama) Allah  dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka  itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan  memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.
(4:147)  Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman ? Dan  Allah adalah Maha Mensyukuri  lagi Maha Mengetahui.
(4:148) Allah  tidak menyukai ucapan buruk , (yang diucapkan) dengan terus terang  kecuali oleh orang yang dianiaya . Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha  Mengetahui.
(4:149) Jika kamu melahirkan sesuatu kebaikan atau  menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka  sesungguhnya Allah Maha Pema`af lagi Maha Kuasa.
(4:150)  Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya,  dan bermaksud memperbedakan  antara (keimanan kepada) Allah dan  rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan : `Kami beriman kepada yang  sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)`, serta  bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang  demikian (iman atau kafir),
(4:151) merekalah orang-orang yang  kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang  kafir itu siksaan yang menghinakan.
(4:152) Orang-orang yang  beriman kepada Allah dan para rasul-Nya dan tidak membeda-bedakan  seorangpun di antara mereka, kelak Allah akan memberikan kepada mereka  pahalanya. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(4:153)  Ahli Kitab meminta kepadamu agar kamu menurunkan kepada mereka sebuah  Kitab dari langit. Maka sesungguhnya mereka telah meminta kepada Musa  yang lebih besar dari itu. Mereka berkata : `Perlihatkanlah Allah kepada  kami dengan nyata`. Maka mereka disambar petir karena kezalimannya, dan  mereka menyembah anak sapi , sesudah datang kepada mereka bukti-bukti  yang nyata, lalu Kami ma`afkan (mereka) dari yang demikian. Dan telah  Kami berikan kepada Musa keterangan yang nyata.
(4:154) Dan telah  Kami angkat ke atas (kepala) mereka bukit Thursina untuk (menerima)  perjanjian (yang telah Kami ambil dari) mereka. Dan kami perintahkan  kepada mereka : `Masuklah pintu gerbang itu sambil bersujud `, dan Kami  perintahkan (pula) kepada mereka : `Janganlah kamu melanggar peraturan  mengenai hari Sabtu `, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian  yang kokoh.
(4:155) Maka (Kami lakukan terhadap mereka beberapa  tindakan) , disebabkan mereka melanggar perjanjian itu, dan karena  kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah dan mereka  membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar dan mengatakan : `Hati kami  tertutup.` Bahkan, sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka  karena kekafirannya, karena itu mereka tidak beriman kecuali sebahagian  kecil dari mereka.
(4:156) Dan karena kekafiran mereka (terhadap  `Isa) dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina),
(4:157)  dan karena ucapan mereka : `Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih,  `Isa putra Maryam, Rasul Allah `, padahal mereka tidak membunuhnya dan  tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang  diserupakan dengan `Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang  berselisih paham tentang (pembunuhan) `Isa, benar-benar dalam  keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan  tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka,  mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah `Isa.
(4:158)  Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat `Isa kepada-Nya . Dan  adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(4:159) Tidak ada  seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (`Isa)  sebelum kematiannya . Dan di hari kiamat nanti `Isa itu akan menjadi  saksi terhadap mereka.
(4:160) Maka disebabkan kezaliman  orang-orang Yahudi, kami haramkan atas (memakan makanan) yang baik-baik  (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak  menghalangi (manusia) dari jalan Allah,
(4:161) dan disebabkan  mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang  daripadanya, dan karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan  yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di  antara mereka itu siksa yang pedih.
(4:162) Tetapi orang-orang  yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mu`min, mereka  beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Qur`an), dan apa  yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat,  menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian.  Orang-orang itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang  besar.
(4:163) Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu  sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang  kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim,  Isma`il, Ishak, Ya`qub dan anak cucunya, `Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan  Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.
(4:164) Dan (Kami  telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang  mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang  mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung .
(4:165)  (Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan  pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah  Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa  lagi Maha Bijaksana.
(4:166) (Mereka tidak mau mengakui yang  diturunkan kepadamu itu), tetapi Allah mengakui Al Qur`an yang  diturunkan-Nya kepadamu. Allah menurunkannya dengan ilmu-Nya; dan  malaikat-malaikat pun menjadi saksi (pula). Cukuplah Allah yang  mengakuinya.
(4:167) Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan  menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah, benar-benar telah sesat  sejauh-jauhnya.
(4:168) Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan  melakukan kezaliman, Allah sekali-kali tidak akan  mengampuni (dosa)  mereka dan tidak (pula) akan menunjukkan jalan kepada mereka,
(4:169)  kecuali jalan ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya  selama-lamanya. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
(4:170)  Wahai manusia, sesungguhnya telah datang Rasul (Muhammad) itu kepadamu  dengan (membawa) kebenaran dari Tuhanmu, maka berimanlah kamu, itulah  yang lebih baik bagimu. Dan jika kamu kafir, (maka kekafiran itu tidak  merugikan Allah sedikitpun) karena sesungguhnya apa yang di langit dan  di bumi itu adalah kepunyaan Allah . Dan adalah Allah Maha Mengetahui  lagi Maha Bijaksana.
(4:171) Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu  melampaui batas dalam agamamu , dan janganlah kamu mengatakan terhadap  Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, `Isa putera Maryam itu,  adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya  yang  disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya . Maka  berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu  mengatakan : `(Tuhan itu) tiga`, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu)  lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci  Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah  kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara.
(4:172) Al  Masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah, dan tidak (pula  enggan) malaikat-malaikat yang terdekat (kepada Allah) . Barangsiapa  yang enggan dari menyembah-Nya, dan menyombongkan diri, nanti Allah akan  mengumpulkan mereka semua kepada-Nya.
(4:173) Adapun orang-orang  yang beriman dan berbuat amal saleh, maka Allah akan menyempurnakan  pahala mereka dan menambah untuk mereka sebagian dari karunia-Nya.  Adapun orang-orang yang enggan dan menyombongkan diri, maka Allah akan  menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih, dan mereka tidak akan  memperoleh bagi diri mereka, pelindung dan penolong selain dari pada  Allah.
(4:174) Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu  bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad dengan mu`jizatnya) dan telah  Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Qur`an).
(4:175)  Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada  (agama)-Nya niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang  besar dari-Nya (surga) dan limpahan karunia-Nya. Dan menunjuki mereka  kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya.
(4:176) Mereka  meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah) . Katakanlah : `Allah memberi  fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu) : jika seorang meninggal dunia,  dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi  saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya,  dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara  perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan  itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang  ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu  terdiri dari) saudara-saudara laki dan perempuan, maka bahagian seorang  saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan. Allah  menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah  Maha Mengetahui segala sesuatu.
PENUTUP SURAH
Surat An Nisaa` dimulai, dengan perintah bertakwa dan  menyatakan bahwa asal manusia itu adalah satu, kemudian menerangkan  hukum-hukum yang berhubungan dengan anak yatim, rumah tangga, warisan,  wanita yang haram dinikahi serta hak dan kewajiban laki-laki dan  perempuan. Selanjutnya disebut tentang hukum-hukum perang serta  pelajaran-pelajaran yang harus diambil dari perang Badar dan Uhud.  Pengutaraan hukum perang dan hukum keluarga dalam surat ini, merupakan  hujjah-hujjah yang dikemukakan kepada Ahli Kitab yang mana hujjah-hujjah  ini ditegaskan pada bahagian terakhir dari surat ini. Akhirnya surat  ini ditutup dengan perintah kepada para mu`min supaya mereka bersabar,  mengeratkan hubungan sesama manusia dan bertakwa kepada Allah, agar  mendapat keberuntungan dunia akhirat.
HUBUNGAN SURAT AN NISAA`  DENGAN SURAT AL MAA-IDAH
1. Surat An Nisaa` menerangkan beberapa  macam `aqad, seperti perkawinan, perceraian, wasiat dan sebagainya.  Sedang permulaan surat Al Maa-idah menyatakan supaya hamba-hamba Allah  memenuhi segala macam `aqad-`aqad yang telah dilakukan baik terhadap  Allah maupun terhadap sesama manusia di samping menerangkan `aqad-`aqad  yang lain.
2. Surat An Nisaa` mengemukakan beberapa hukum secara  umum dan mendatangkan jalan untuk menetapkan suatu hukum, kemudian surat  Al Maa-idah menjelaskan dan menegaskan hukum-hukum itu.
3.  Sebagaimana halnya surat Al Baqarah dan surat Ali `Imran mengemukakan  hal-hal yang berhubungan dengan pokok-pokok agama seperti keesaan Allah  dan kenabian, maka surat An Nisaa` dan Al Maa-idah menerangkan tentang  furu` agama (hukum fiqh), seperti hal-hal yang berhubungan dengan hukum  keluarga dan sebagainya.
4. Akhir surat An Nisaa` mengemukakan  hujjah-hujjah atas kekeliruan orang-orang Yahudi dan Nasrani serta  kekeliruan kaum musyrikin dan munafikin. Hal yang serupa diterangkan  secara panjang lebar oleh surat Al Maa-idah.
5. Surat An Nisaa`  dimulai dengan `Yaa ayyuhannaas` yang nadanya sama dengan nada surat  Makkiyyah, sedang surat Al Maa-idah sebagai surat Madaniyyah dimulai  dengan: `Yaa ayyuhal ladziina aamanu` Hal ini menyatakan bahwa:  sekalipun nadanya berlainan, tetapi yang dituju oleh kedua surat ini  ialah seluruh manusia.
| Nama File | Ukuran | 
| 004nisa_01.mp3 | 1,625,469 bytes | 
| 004nisa_02.mp3 | 2,166,596 bytes | 
| 004nisa_03.mp3 | 1,678,498 bytes | 
| 004nisa_04.mp3 | 2,473,665 bytes | 
| 004nisa_05.mp3 | 1,584,849 bytes | 
| 004nisa_06.mp3 | 1,823,086 bytes | 
| 004nisa_07.mp3 | 1,942,204 bytes | 
| 004nisa_08.mp3 | 1,737,665 bytes | 
| 004nisa_09.mp3 | 2,148,310 bytes | 
| 004nisa_10.mp3 | 1,651,461 bytes | 
| 004nisa_11.mp3 | 1,421,453 bytes | 
| 004nisa_12.mp3 | 1,696,784 bytes | 

 
 

0 komentar:
Posting Komentar