Jumat, 14 Mei 2010

Ahlus Sunnah Wal Jamaah

Ilmu Tafsir

ULUMUL QUR’AN & TAFSIR

I. Pengertian Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah firman / kalam Allah yang merupakan mukjizat, diturunkan berupa wahyu kepada Rasulullah Muhammad saw. dikumpulkan pada satu

mushaf mulai dari surat Al-Fatihah sampai surat An-Naas dan dinukil kepada kita secara mutawatir, membaca dan mempelajarinya nya merupakan ibadah yang mendapat pahala.

Nama atau sebutan lain bagi Al-Qur’an :

1. Al-Kitab –buku yang tertulis- disebutkan dalam QS Ad-Dukhan, ayat 2 : “Demi Kitab (Al- Qur’an) yang menjelaskan”

2. Adz-Dzikra –peringatan- disebutkan dalam QS Al-Hijr, ayat 9 : “Sesungguhnya kamilah yang menurunkan adz-Dzikra (Al-Qur’an) dan sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya”.

3. Al-Qaul –ucapan- disebutkan dalam QS Al-Qashash ayat 51 : “Dan sesungguhnya telah kami turunkan berturut-turut perkataan ini (Al-Qur’an) kepada mereka agar mereka mendapat pelajaran”.

4. Al-Kalam -firman- disebutkan dalam QS At-Taubah ayat 6 : “Dan jika diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar Kalam Allah (Al-Qur’an), kemudian antarkanlah ia ke tempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengerti”.

5. At-Tanzil –yang diturunkan- disebutkan dalam QS Asy-Syu’ara ayat 192 : “Dan sesungguhnya (Al-Qur’an) ini benar-benar diturunkan oleh tuhan semesta alam”.

6. Al-Furqan –pembeda- disebutkan dalam QS Al-Furqan ayat 1 : “Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan (Al-Qur’an) kepada hamba-Nya, agar dia memberi peringatan kepada seluruh alam”.

7. Ar-Ruh –jiwa- disebutkan dalam QS Asy-Syura ayat 42 : “Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu Ruh (Al-Qur’an) dengan perintah Kami”.

8. Al-Balagh –penyampaian- disebutkan dalam QS Ibrahim ayat 52 : “(Al-Qur’an) ini adalah penyampaian yang cukup kepada manusia supaya mereka diberi peringatan dengan dia”.

9. Al-Basaha’ir –pedoman- disebutkan dalam QS Al-Jatsiyah ayat 20 : “(Al-Qur’an) ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini”.

10. Al-Bayan –penerangan- disebutkan dalam QS Ali – Imron ayat 138 : “(Al-Qur’an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa”.

11. An-Nur –cahaya- disebutkan dalam QS An-Nisa’ ayat 174 : “Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari tuhanmu dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya (Al-Qur’an) yang terang benderang”.

12. Al-Huda –petunjuk- disebutkan dalam QS At-Taubah ayat 33 : “Dia lah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Qur’an) dan agama yang benar”.

Sebutan lain untuk Al-Qur’an yang berupa sifat :

1. Nur (cahaya) QS An Nisa’ : 174.

2. Huda (petunjuk), syifa’ (obat), Rahmat dan Mau’izah (nasehat) QS Yunus : 57.

3. Mubin (yang menerangkan) QS Al-Maidah : 15.

4. Mubarak (yang diberkati) QS Al-An’am : 92.

5. Busyra (khabar gembira) QS Al-Baqoroh : 97.

6. Azis (mulia) QS Fussilat : 41.

7. Majid (yang dihormati) QS Al-Buruj : 21.

8. Basyir (pembawa khabar gembira) dan nadzir (pembawa peringatan) QS Fussilat : 3-4.

Perbedaan Al-Qur’an dengan Hadis Qudsi :

1. Al-Qur’an adalah mukjizat dan mengandung tantangan kepada seluruh manusia dan Jin yang mereka semua tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Al-Qur’an walau satu ayat pun. Sedangkan hadis qudsi bukan merupakan mukjizat dan tidak mengandung tantangan.

2. Seluruh isi Al-Qur’an dinukil secara mutawatir dan qoth’i, sedangkan hadis qudsi kebanyakan adalah khabar ahad yang sebatas dzan (dugaan).

3. Al-Qur’an semuanya berasal dari Allah baik makna maupun redaksi lafalnya, sedangkan hadis qudsi maknanya saja dari Allah, sedangkan redaksi lafalnya dari Rasulullah atau dari periwayat hadis.

4. Perlakuan terhadap Al-Qur’an yaitu : dilarang menyentuhnya bagi yang berhadas kecil, dilarang membacanya bagi yang ber hadas besar, tidak berlaku bagi hadis qudsi.

5. Membaca Al-Qur’an setiap hurufnya mendatangkan pahala, sedang membaca hadis qudsi tidak.

Kandungan Al-Qur’an

1. Doktrin I’tikad dan akidah.

2. Hukum-hukum ibadah, muamalah, munakahat, Uqubat (sanksi)

3. Hukum halal-haram.

4. Janji (khabar gembira) dan ancaman (peringatan).

5. Science Ilmiah.

6. Kisah – kisah.

Pem-Wahyu-an Al-Qur’an

Wahyu adalah Kalam Allah yang diturunkan kepada salah seorang Nabi/Rasul-Nya, mengenai hukum syariat dan sejenisnya, yang bila tersusun dalam lembaran (luh/mushaf) disebut sebagai kitab suci.

Cara turunnya wahyu kepada Rasulullah :

1. Melalui mimpi yang benar (ru’yah shadiqah)

2. Dihembuskan oleh Malaikat Jibril kedalam hati Rasulullah.

3. Malaikat Jibril menjelma sebagai seorang laki-laki yang menyampaikan wahyu kepada Rasulullah dengan kata-kata.

4. Malaikat Jibril menyampaikan wahyu dalam bentuknya yang asli (mempunyai 600 sayap).

5. Malaikat Jibril menyampaikan wahyu dalam bentuk seperti gemerincingnya lonceng. Ini cara penerimaan wahyu yang paling berat, sampai-sampai Rasulullah berpeluh-keringat ketika menerima wahyu berupa gemerincingnya lonceng ini.

6. Allah berbicara secara langsung dari balik tabir (saat Isra’ Mi’raj). Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah : “Dan tiada seorang manusiaa pun Allah akan berbicara kepadanya, kecuali dengan perantaraan wahyu atau dari balik tabir atau dengan mengutus utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Dia sungguh Maha Tinggi dan Maha Bijaksana” (QS Asy-Syura [42] : 51)

Semua ucapan Rasulullah adalah kebenaran, jaminan ini didasarkan pada firman Allah :

“Apa yang diucapkannya itu tidak lain adalah wahyu yang diwahyukan kepadanya” (QS An-Najm [53] : 4).

“Katakanlah : ‘Tidaklah patut bagiku untuk menggantikannya dari pihak diriku sendiri. Aku tidak mengikuti kecuali yang diwahyukan kepadaku” (QS Yunus [10] : 15).

0 komentar:

geomap

Template by : kendhin x-template.blogspot.com